Suara Hati
Rabu, 28 Desember 2016
Jumat, 02 Desember 2016
ARTIKEL E-COMMERCE
·
KOMPONEN
E-COMMERCE
Internet di Indonesia dilihat dari pertumbuhannya sejak tahun 1995
menunjukkan bahwa media ini merupakan pangsa pasar yang baik. Tidak hanya itu, banyak bermunculan wiraswasta yang
besar dari Internet ini. Penerapan e-commerce di Indonesia mampu meningkatkan
kinerja penjualan sekitar 20% karna mampu meningkatkan efisiensi, sehingga
harga lebih kompetitif.
Berdasarkan pengamatan ada 3
jenis situs komersial yaitu :
1.
situs e-commerce. Belanja secara
online adalah salah satu sifat dari situs ini, biasanya tidak akan asing dengan
istilah shopping cart atau kereta belanja.
Dalam transaksi yang sesungguhnya, pembeli akan mendatangi toko atau tempat
penjualan untuk memilih barang yang akan dibelinya. Setelah itu pembeli
tersebut akan menyeraahkan kartu kreditnya kepada kasir untuk dilakukan
otoritas kepada bank, apakah kartu kredit valid atau tidak, over limit atau
tidak, bermasalah atau tidak.
Demikian pula dalam e-commerce atau transaksi online ini. Pihak-pihak ini
lebih tepat disebut dengan komponen, kaena semuanya bersifat maya atau virual.
Komponen-komponen yang terlihat
dalam e-commerce ini adalah:
1.
Virtual/Physcal Smart Card
Virtual/Physcal Smart Card ini sesungguhnya adalah media yang digunakan pembeli
atau pelaku transaksi dalam menyerahkan kartu kreditnya kepada kasir di
coynter. Penyerahan kartu kredit ini tidak dilakukan secara fisik lagi, melalui
alat yang disebut dengan Smart Card. Dengan Smart Card ini pembeli akan
mengirimkan informasi dari kartu kredit yang dibutuhkan oleh penjual barang
untuk selanjutnya dilakukan otoritas atas informasi yang diperolehnya.
2.
Virtual Point Of Sale
Sebagai tempat penjualan tentunya penjual harus mempunyai software aplikasi
yang bener-bener baik dan lengkap yang mendukung transaksi online. Dengan
adanya software Virtual Point Of Sale, pembeli akan benar-benar merasakan
seolah olah berada di toko atau tempat penjualan yang sesungguhnya. Pembeli
dapat melakukan pemilihan barang yang dibutuhkan.
3.
Virtual Acquirer atau Payment
Gateway
Dalam transaksi yang sesungguhnya pihak penjual akan melakukan otoritas
kartu kredit pembeli kepada pihak bank yang bekerja sama dengan visa atau
master card, sehingga dapat diperoleh informasi apakah kartu kredit itu valid
atau tidak, bermasalah atau tidak.
4.
Wells Fargo
Wells Fargo merupakan perusahaan yang cukup tua berdiri yaitu sekitar 1870.
Perusahaan ini memiliki bisnis utama dibidang perbankan. Wells Fargo juga
menyediakan layanan-layanan di bidang dana investasi, dana pensiun, asuransi
dan kredit. Dalam bisnis perbankannya, Wells Fargo telah menyediakan fasilitas
online di Internet bagi para nasabah. Online banking, commerce banking dan
personal banking adalah layanan-layanan yang sudah 100% berjalan di Internet.
5.
General Electric
Perusahaan ini didirikan oleh Thomas Alpha Edison yang terkenal sebagai
penemu bola lampu pada tahun 1892. Awal mulanya General Electric memang hanya
bergerak di bidang peralatan listrik, seperti bola lampu, circuit breaker,
generator, dan lain-lain. Sejalan dengan perkembangan zaman, General Electric
mengembangkan bisnis seperti plastik, silikon, polimer, peralatan rumah tangga
sampai dengan sistem informasi. Bisnis di bidang sistem informasi inilah yang
membawa General electric dalam kancah e-commerce.
6.
Visa Credit Card
Visa adalah suatu keharusan untuk dapat mendukung 100% transaksi online di
Internet. Mereka berkerja sama dengan berbagai bank di seluruh dunia dan
pihak-pihak pengembang software e-commerce. Visi sendiri harus menyediakan
database yang handal dan terjaga kerahasiannya yang dapat diakses setiap saat
oleh para pembeli. Di internet ini pun Visa menyediakan layanan-layanan online
seperti ATM Locator, Electronic Banking, Bill Payment, dan lain sebagainya.
Rabu, 30 November 2016
Langganan:
Postingan (Atom)