Jumat, 02 Desember 2016

ARTIKEL E-COMMERCE
·         KOMPONEN E-COMMERCE
Internet di Indonesia dilihat dari pertumbuhannya sejak tahun 1995 menunjukkan bahwa media ini merupakan pangsa pasar yang baik. Tidak hanya itu, banyak bermunculan wiraswasta yang besar dari Internet ini. Penerapan e-commerce di Indonesia mampu meningkatkan kinerja penjualan sekitar 20% karna mampu meningkatkan efisiensi, sehingga harga lebih kompetitif.
Berdasarkan pengamatan ada 3 jenis situs komersial yaitu :
1.       situs e-commerce. Belanja secara online adalah salah satu sifat dari situs ini, biasanya tidak akan asing dengan istilah shopping cart atau kereta belanja.
2.      Situs berita atau portal. Misalnya http://www.satunet.com  http://www.kompas.com
3.      Situs pelayanan umum. Misalnya http://www.lowongan .net.  http://www.saturned.com
Dalam transaksi yang sesungguhnya, pembeli akan mendatangi toko atau tempat penjualan untuk memilih barang yang akan dibelinya. Setelah itu pembeli tersebut akan menyeraahkan kartu kreditnya kepada kasir untuk dilakukan otoritas kepada bank, apakah kartu kredit valid atau tidak, over limit atau tidak, bermasalah atau tidak.
Demikian pula dalam e-commerce atau transaksi online ini. Pihak-pihak ini lebih tepat disebut dengan komponen, kaena semuanya bersifat maya atau virual.
Komponen-komponen yang terlihat dalam e-commerce ini adalah:
1.      Virtual/Physcal Smart Card
Virtual/Physcal Smart Card ini sesungguhnya adalah media yang digunakan pembeli atau pelaku transaksi dalam menyerahkan kartu kreditnya kepada kasir di coynter. Penyerahan kartu kredit ini tidak dilakukan secara fisik lagi, melalui alat yang disebut dengan Smart Card. Dengan Smart Card ini pembeli akan mengirimkan informasi dari kartu kredit yang dibutuhkan oleh penjual barang untuk selanjutnya dilakukan otoritas atas informasi yang diperolehnya.
2.      Virtual Point Of Sale
Sebagai tempat penjualan tentunya penjual harus mempunyai software aplikasi yang bener-bener baik dan lengkap yang mendukung transaksi online. Dengan adanya software Virtual Point Of Sale, pembeli akan benar-benar merasakan seolah olah berada di toko atau tempat penjualan yang sesungguhnya. Pembeli dapat melakukan pemilihan barang yang dibutuhkan.
3.      Virtual Acquirer atau Payment Gateway
Dalam transaksi yang sesungguhnya pihak penjual akan melakukan otoritas kartu kredit pembeli kepada pihak bank yang bekerja sama dengan visa atau master card, sehingga dapat diperoleh informasi apakah kartu kredit itu valid atau tidak, bermasalah atau tidak.
4.      Wells Fargo
Wells Fargo merupakan perusahaan yang cukup tua berdiri yaitu sekitar 1870. Perusahaan ini memiliki bisnis utama dibidang perbankan. Wells  Fargo juga menyediakan layanan-layanan di bidang dana investasi, dana  pensiun, asuransi dan kredit. Dalam bisnis perbankannya, Wells Fargo telah menyediakan fasilitas online di Internet bagi para nasabah. Online banking, commerce banking dan personal banking adalah layanan-layanan yang sudah 100% berjalan di Internet.
5.      General Electric
Perusahaan ini didirikan oleh Thomas Alpha Edison yang terkenal sebagai penemu bola lampu pada tahun 1892. Awal mulanya General Electric memang hanya bergerak di bidang peralatan listrik, seperti bola lampu, circuit breaker, generator, dan lain-lain. Sejalan dengan perkembangan zaman, General Electric mengembangkan bisnis seperti plastik, silikon, polimer, peralatan rumah tangga sampai dengan sistem informasi. Bisnis di bidang sistem informasi inilah yang membawa General electric dalam kancah e-commerce.
6.      Visa Credit Card
Visa adalah suatu keharusan untuk dapat mendukung 100% transaksi online di Internet. Mereka berkerja sama dengan berbagai bank di seluruh dunia dan pihak-pihak pengembang software e-commerce. Visi sendiri harus menyediakan database yang handal dan terjaga kerahasiannya yang dapat diakses setiap saat oleh para pembeli. Di internet ini pun Visa menyediakan layanan-layanan online seperti ATM Locator, Electronic Banking, Bill Payment, dan lain sebagainya.